Setelah memasuki
pertemuan kedua, saya jadi lebih memahami apa itu New Media. Saya akui, kemunculan
media baru memberikan dampak yang besar terhadap kehidupan manusia. Media baru
secara langsung telah merubah pola kehidupan masyarakat, budaya, cara berfikir,
dan hampir segala aspek dalam kehidupan manusia. Perkembangan media ini
mendapatkan tanggapan yang beragam, ada yang pro dan ada yang kontra. Tanggapan
tersebut sah-sah saja dikeluarkan sepanjang kita memahami betul apa dan
bagaimana media baru itu sendiri.
Di zaman
modern seperti sekarang ini, perkembangan teknologi komunikasi dan informasi
semakin mempercepat dan memudahkan manusia untuk dapat melakukan komunikasi
dengan orang lain, melakukan pertukaran data atau informasi, serta menambah
pengetahuan agar manusia tersebut memiliki wawasan yang luas. Hal tersebut
membuat manusia tidak dapat menghindari adanya komunikasi antarpribadi. Selain
dengan cara bertatap muka (face to face), komunikasi antarpribadi juga
dapat dilakukan dengan menggunakan media komunikasi.
Dalam bab ini,
saya sangat tertarik tentang pembahasan Virtual Community. Community
atau komunitas, seperti hal nya yang kita jumpai di dunia nyata, adalah
sekumpulan individu yang memiliki minat yang sama. Sebuah komunitas biasanya
terbentuk karena memiliki kebutuhan yang sama pada sebuah minat tertentu.
Sebuah komunitas atau club atau kelompok atau geng biasanya diawali dengan
ngumpul bareng. Dimulai dengan beberapa orang yang saling kenal, memiliki minat
yang sama, dan kemudian berkembang dan bertambah banyak anggota nya.
Berbicara
mengenai media baru, banyak sekali fenomena yang bisa diangkat. Kali ini, saya
sangat tertarik untuk membahas Charity.fm. Mungkin masih banyak yang belum
mengetahui tentang Charity.fm. Di sini saya akan sedikit banyak menjelaskan apa
itu Charityfm, bagaimana bisa terbentuk dan apa yang mereka lakukan.
Apa itu Ask.fm dan Charity.fm?
Ask.fm adalah
sebuah platform ‘tanya jawab’ berbasis internet yakni http://ask.fm yang bisa
diunduh oleh siapa saja di Playstore maupun
Appstore. Sampai saat ini, Ask.fm
telah memiliki lebih dari 200 juta pengguna di seluruh dunia. Situs ini dibeli
oleh Ask.com pada 2014. Cara penggunaan Ask.fm sangat mudah. Pengguna
dapat bertemu orang banyak di berbagai belahan dunia, dengan menanyakan apapun
langsung ke profile nya. Selain itu,
pengguna dapat memilih siapa yang mau ia ikuti untuk muncul di Beranda mereka
setiap kali user tersebut menjawab pertanyaan.
Fenomena
tanya-jawab di Ask.fm ini punya dampak yang besar bagi remaja Indonesia sekaligus
menarik untuk diperhatikan. Semua
orang, siapa pun, bisa bertanya kepada orang dari belahan bumi mana pun tanpa
harus merasa malu atau minder dengan pertanyaannya karena di Ask.fm kita bisa
bertanya tanpa menunjukkan identitas kita (anonim).
Kembali ke topik
yang ingin saya angkat, Charity.fm merupakan kegiatasn
sosial yang berasal dari Virtual Community, yakni Ask.fm. Pengertian Charity.fm
sendiri adalah sebuah gerakan sosial, dimana generasi muda berinisiatif
untuk turun tangan dan menjadi bagian dari solusi atas masalah-masalah sosial
yang ada. Secara khusus Charity.fm
berfokus kepada masalah pendidikan bagi mereka yang kurang mampu. Harapannya
dengan adanya gerakan ini, bisa sedikit membantu berjalannya pendidikan bagi
mereka yang kurang mampu.
Acara Charity.fm
sendiri di dirikan oleh sekumpulan orang yang sering dijuluki ‘Seleb Ask’ oleh
para followersnya. Tidak ada kriteria yang konkrit siapa saja yang dapat tergolong
sebagai Seleb Ask ini, menurut pandangan saya, user yang memiliki banyak likes
(jawaban yang memiliki banyak penyuka), serta followers biasanya disebut Seleb
Ask. Bermula dari tanya jawab, bisa sampai menggalang dana bersama. Dari
sekian banyak obrolan atau pertanyaan yang dilontarkan oleh sesama ‘Seleb Ask’
ada keinginan yang sama untuk saling bertemu, tak heran karena mereka hanya
bertemu di dunia viral online. Keinginan untuk berkumpul tersebut dibalut
dengan kegiatan charity atau amal dengan membuka Garage Sale, Tarot
Reading, Fun Talkshow, Live Sketch, dan English Hour yang bertempat di café Never
Been Better yang berlokasi di Kemang, Jakarta Selatan.
Setelah acara
berakhir, banyak pengguna yang menceritakan bagaimana keseruan yang terjadi
pada acara tersebut. Acara berlangsung sangat meriah dan ramai,
barang-barang yang dijual di Garage Sale juga habis terjual. Dari Charity
tersebut mereka menyumbangkan 70% dana yang terkumpul dari penjualan
Garage Sale dan 100% dana yang terkumpul dari Tarot Reading, Live Sketch,
English Hour, serta 10% dari pendapatan cafe Never Been Better. Total dana yang
berhasil dikumpulkan adalah : Rp 30.737.000 dan Rp 7.000.000 disumbangkan ke
yayasan Sahabat Anak (www.sahabatanak.org), sisanya akan disumbangkan secara
berkala.
![]() |
Sumber: http://ask.fm/charityfm |
![]() |
Sumber: http://ask.fm/charityfm |
Menurut saya,
fenomena ini sangat menarik. Terbukti betul bahwa Virtual Community bisa
membawa dampak bagi banyak orang. Diakui oleh beberapa pengguna Ask.fm, mereka
mengalami banyak perubahan setelah bergabung menjadi salah satu user di
platform tersebut. Di Ask.fm kita bisa membaca ratusan answers setiap harinya, mulai dari topik ringan, yakni seputar
kegiatan sehari-hari sampai topik berat seperti politik, agama, ras, lgbt,
bisnis dan lain sebagainya. Ketika sudah menemukan yang satu minat dengan kita,
kita bisa mem-follow-nya dan kita
akan melihat setiap dia menjawab pertanyaan. Jujur saja, saya bukanlah pengguna
aktif Ask.fm yang sering menerima pertanyaan dan bertanya kepada user lain.
Saya hanya pengamat dan berperan sebagai silent
reader, yakni mengetahui isu-isu apa saja yang sedang di bahas di sana tanpa
ada ikut campur. Saya senang membaca pendapat beragam dari berbagai latar
belakang pendidikan yang kemudian bisa di diskusikan serta menjadi pengetahuan
baru untuk saya. Tidak bisa dipungkiri bahwa secara sadar atau tidak, saya
menerima banyak pengetahuan baru yang berasal dari answers pengguna Ask.fm yang mengubah pola pikir saya menjadi lebih
kritis akan memandang sesuatu.
Perkembangan
teknologi baru tidak bisa di hindari. Sebagai masyarakat, kita bisa
memanfaatkan teknologi tersebut dengan bijak. Sebenarnya, dampak negatif dari
Ask.fm sendiri tidak sedikit. Dengan fitur anonim yang diberikan, lantas orang
bisa bertanya seenaknya dibalik anonimnya. Alhasil, segala hal pun
ditanya. Mulai dari pertanyaan yang paling penting sampai yang paling tidak
penting ada di Ask.fm. Mulai dari curhat yang kadang ini lebih menyerupai
pernyataan (statement) daripada
pertanyaan (question), sampai
gambar-gambar dengan pesan motivasi di dalamnya, bisa ditemukan di Ask.fm. Dari yang saya ikuti, ada beberapa user
yang terkadang mendapat pertanyaan-pertanyaan yang berisi hates atau kebencian. Hal ini sangat disayangkan, terbukti bahwa
masih banyak orang yang tidak bisa menggunakan platform sosial media dengan
bijak. Padahal, sudah seharusnya sebagai manusia yang memiliki akal dan pikiran
kita harus bisa menjaga perkataan dan bahasa kita, jangan sampai pertanyaan
yang dilontarkan malah membuat kita terlihat bodoh.
Sebenarnya teknologi
yang diciptakan bertujuan untuk hal yang positif, namun ada saja orang yang
memanfaatkan hal tersebut untuk perbuatan yang menyimpang dan tidak bertanggung
jawab. Kita harus bijaksana
dalam menggunakan teknologi, kita harus bisa menyaring hal-hal mana yang harus
dibuka kepada publik, maupun hal yang tidak harus dibuka kepada publik.
SUMBER:
Lievrouw, Leah A. & Sonia
Livingstone. 2006, Handbook of New Media: Social Shaping and Social Consquences of ITCs, Sage Publication Ltd. London. Chapter
2: “Creating Community
with Media : History, Theories and Scientific Investigations”
https://www.selasar.com/gaya-hidup/askfm-kebebasan-berekspresi-namun-juga-perlu-diawasi
https://en.wikipedia.org/wiki/ASKfm
https://ask.fm/charityfm
Penulis:
Melati Permai Lestari
F1C014017
No comments:
Post a Comment